!-- Start of adf.ly banner code -->

Jumat, 30 September 2011

Di Balik Rok Mini( Di Mata Laki-Laki)

Di Kutip dari Blog "Mas Wahyu Aji "


ROK MINI sedang “trending”. Selain memang digemari oleh banyak wanita (dan waria), kejadian memilukan beberapa hari lalu ketika seorang karyawati RS diperkosa di dalam angkot ketika pulang kerja, menjadikan persoalan rok mini ini menjadi tidak mini lagi.

Belum jelas betul apakah korban pemerkosaan waktu itu mengenakan rok mini. Tetapi komentar Fauzi Bowo memancing reaksi perempuan yang merasa tersinggung dan tersenggol atas pernyataan gubernur berkumis itu.

“Bayangkan saja kalau orang naik mikrolet, orang yang duduk di depannya pakai rok mini. Agak gerah juga, kan? Kalau orang naik motor pakai celana pendek, ketat lagi, bayangin aja. Itu yang ikut di belakangnya, bisa goyang-goyang,” kata Foke.

Saya yakin ucapan ini spontan, kalau dibicarakan di warung kopi dengan sesama lelaki mungkin tidak masalah, bahkan akan banyak yang tertawa. Karena yang bilang gubernur dan disorot media, jadi macam2 tafsirnya.

Keeseokan harinya, sekumpulan perempuan yang menamakan dirinya Kelompok Perempuan Menolak Pemerkosaan melakukan demonstrasi di Bundaran HI. Atraktif dan menarik perhatian (dalam arti sebenarnya), bukan hanya karena poster dan isu yang mereka suarakan, tetapi karena mereka sengaja memakai rok mini, celana pendek (hot pant), dan katanya malah ada yang pakai kemben. Di berita televisi saya melihat salah satu poster yang mereka usung adalah “Rok mini is my right, foke you!!”.

Tulisan di poster itu saya jadikan status FB dua hari lalu, dan menuai perdebatan panas di antara teman2 saya sendiri yang ikut berkomentar.

***

Soal rok mini ini memang menggelitik. Saya sendiri di dalam dilema yang besar. Alasannya, pertama karena saya laki-laki. Kedua, karena saya belum pernah memakai rok mini. Sebagai orang berpendidikan, saya khawatir perspektif saya terhadap rok mini ini menjadi sangat subyektif, dipenuh asumsi, serta ngawur.

Tapi sebenarnya saya selalu ingin bertanya kepada setiap pengguna rok mini atau celana super pendek di area publik demi mendapat sudut pandang yang obyektif dari si pemakai agar saya tidak salah sangka.

  1. “Mbak-mbak, boleh tau apakah dengan rok mini yang mbak pakai itu, saya atau kami boleh menikmati paha mbak?
  2. Kalau boleh, apakah mbak memang sengaja agar kami melihatnya? atau malah risih kalau kami melihatnya?
  3. 3. Atau tolong jelaskan kepada kami, bagaimana seharusnya kami boleh menikmati paha mbaknya biar mbak merasa nyaman dan kita bisa sama-sama menikmati, saya merasa aman dan nikmat melihat, mbaknya nikmat juga dilihati?”

Pertanyaan ini sebenarnya penting untuk ditanyakan sebagai dasar ilmiah untuk mengambil kesimpulan, tapi belum kesampaian saya tanyakan sampai saat ini. Malu nanyanya. Dan saya memilih untuk menikmati rok mini tersebut dengan diam-diam dengan “etika” yang saya karang sendiri.

Ada yang bilang ini soal iman. Kalau iman kuat, rok mini lewat. Saya kira setiap orang beriman yang jujur, kalau ditanya pasti menjawab akan timbul pikiran bukan-bukan juga kalau melihat perempuan muda berpaha indah memakai rok mini atau celana pendek di tempat umum.

Tidak usah jauh-jauh, saya sendiri akan mengaku beriman, sholat tidak pernah lewat, kadang-kadang juga ngaji, tapi rok mini is rok mini, daya tariknya sungguh sering melewati daya tangkal iman. Kalau ada yang bilang “Pikiran situ saja yang jorok”, duh, ingin sekali saya jawab “Saya sudah susah payah membersihkan pikiran dari yang nggak-nggak, tapi situ lewat sambil menjorok-jorokkan paha …. memaksa untuk dilihat”.

Soal hak, semua memang punya hak masing-masing. Selama masih berada di tempatnya, hak menjadi sesuatu yang aman bagi dirinya maupun orang lain. Contohnya merokok. Saya yakin itu adalah hak. Tidak seorangpun kecuali keluarga dan orang-orang yang bergantung hidupnya pada perokok boleh melarang orang untuk merokok. Tetapi ketika merokok di tempat umum, hak itu jadi tidak aman untuk orang lain. “Tolong ya mas, merokoknya di ruang merokok, atau menggunakan helm full face saja biar asapnya tidak terhirup oleh saya”. Gimana kalau perokok menjawab, “Ya situ saja jangan hirup asap saya kalau memang tidak suka bau asap”. Kira-kira Anda mau langsung mengajaknya adu hantam tidak?

Memainkan musik adalah hak. Tetapi ketika bertetangga, genjrang-genjreng di jam dua pagi di depan rumah orang, kira-kira akan membuat tidur orang terganggu tidak? Gimana kalau ketika ditegur, si penggitar menjawab “Tolong ya Bu, kalau memang tidak suka dengan suara gitar saya, ibu jangan dengerin suaranya, gitar-gitar saya kok ibu yang repot”. Kira-kira si ibu akan melempar sandal atau tidak? Kalau bermainnya di dalam kamarnya sendiri, di studio musik kedap suara, saya kira volume sebesar apapun tidak akan jadi masalah. Minimal tidak jadi masalah untuk orang lain.

Sama jadinya dengan rok mini dan hot pant. Di rumah, rok mini akan menjadi sangat asik. Aman, dan nyaman buat semuanya. Apalagi di kamar, tidak pakai rok pun akan semakin sesuatu banget :) Semua orang akan merasa happy dan dijamin aman.

Tapi di boncengan sepeda motor, di busway, di pasar, mall, di jalanan … duuuh biyung, please mbak, bu, kalau sekadar saya yang lihat dijamin akan aman. Karena nafsu dan pikiran saya akan saya manage sedemikian rupa sehingga akan hanya meledak tanpa melukai Anda. Tapi kalau yang nafsunya meledak itu lelaki yang sedang sakit parah jiwanya dan tak tau tempat?

Pemerkosa adalah orang yang sedang sakit jiwanya. Dan kata orang tua, mencegah lebih mudah dan murah dari pada mengobati. Mengobati mereka tetap harus dilakukan karena bisa membahayakan orang lain, berapapun biaya material dan sosial yang dibutuhkan, termasuk kita memberi makan mereka di penjara seumur hidup. Tapi sambil mengobati, akan lebih cerdas, mudah, dan murah kalau kita semua mencegah, dengan tidak mengguanakn rok mini di tempat umum. Masih banyak pilihan busana yang lain, yang tetap menarik (tanpa menggoda) dan pantas.

Tapi sambil mengobati, akan lebih cerdas, mudah, dan murah kalau kita semua juga ikut mencegah, salah satunya dengan tidak mengenakan rok mini di tempat umum. Masih banyak pilihan busana yang lain, yang tetap menarik (tanpa menggoda) dan pantas.

Cara ini pasti lebih murah sebelum ada yang menjadi korban lelaki sakit jiwa. Kecuali, kalau memang rok mini telah menjadi sumber penghasilan pengenanya.

Mbak-mbak, ibu-ibu. Sebagai lelaki, saya selalu mengagumi perempuan. Dalam teori saya, perempuan itu setiap inchi kulitnya adalah fashion. Karena itu, benang dililit-lilit pun ke beberapa bagian tubuh, sudah seperti keindahan yang menyeluruh. Perempuan juga sangat ekspresif. Mereka suka bicara, suka berdandan, suka “menunjukkan” keindahan dirinya. Itu memang kodratnya.

Dan sedikit ini komentar lelaki. Kami-kami ini juga sangat ekspresif. Tapi berbeda caranya dengan perempuan. Kami tidak terlalu suka bicara, suka berdandan, menunjukkan keindahan diri sendiri. Tapi langsung bertindak.

Sebagian yang lain, ekspresinya malah tidak terlihat sama sekali. Tetapi sesuatu di balik celananyalah yang langsung bereaksi.

Maka, seperti Bang Napi bilang, kejahatan terjadi bisa bukan karena niat pelakunya, tetapi ketika ada kesempatan.

Semoga kita semua aman dan selamat. Di manapun berada. Teriring doa untuk istri, ibu, anak, kakak, dan adik2 saya.

Salam,

Lelaki.

Rabu, 21 September 2011

DARI SAYA UNTUK ANDA

Saya adalah salah satu dari sekian banyak orang yang sulit untuk mengatakan ,"Saya Sayang Padamu",Saya selalu menanggap bahwa anda sudah tahu hal itu dan saya tidak perlu lagi mengatakannya. Saya juga tidak mau kelihatan aneh dan memalukan,jadi saya menghindari untuk mengatakan perasaan saya.Hal yang sebenarnya adalah bahwa saya sangat mencintaimu dan saya sangat beruntung bisa mengenalmu apalagi jika bisa memilikimu.Mungkin pernyataan kecil ini tidak terduga.Mungkin kamu terkejut membaca ini dalam sebuah blog! Sekarang saya sudah memberitahumu dengan cara ini dan saya harap saya bisa mengatakan ,"AKU MENCINTAIMU" lebih sering lagi,Aku hanya ingin kamu tahu.

Selasa, 30 Agustus 2011

The Jomblo

Dikutip dari artike the last jomblo , diposting karena saya memiliki pandangan yang sama terhadap masalah ini

“Ngomong-ngomong kenapa sih, sampai sekarang loe masih tetap ngejomblo?” suatu ketika ada temen yang iseng nanya gitu.Gue diem aja, gue emang lagi males ngeladenin tu anak. Mending nerusin ngirup es TEH manis…sluurrpp…

“Gue tau.. bilang aja loe emang gak laku-laku..alah..dasar muna loe”

Bletak! gak bisa didiemin ni anak. Lama-lama ngelunjak. Oke….

Yup, loe bener. Gue emang gak laku-laku. Dan karena itu gue malah bersyukur berat. Karena kalo gue laku, berarti gue nggak ubahnya bagaikan barang. Sori, gue gak pernah menjual diri tuh. Wassalam

tuutt…tuutt… percakapan berakhir.

Hmm.. Bicara tentang makbulnya sebuah do’a. gue jadi inget, jangan pernah nyepelekan doa spontan dari seorang anak ingusan, buktinya gue. Seingat gue, dulu waktu eSeMPe gue pernah spontan berdoa kayak gini “Ya Allah, jadikanlah hamba gak dapet pacar!” Dan kembali terbukti, do’a itu benar-benar makbul!!

Dan terlahirlah ke hamparan dunia…’the Jomblo’…

“Huh, jadi jomblo aja bangganya bukan main..”

Iya dong! Jadi jomblo adalah anugerah yang begitu indah. Jomblo adalah pilihan akal sehat. Jomblo itu keren Jack! Betapa enggak, lihatlah betapa merananya orang-orang yang gak jomblo. Berapa banyak alokasi dana yang tersita buat pacaran, berapa waktu yang terbuang buat jalan-jalan, sms-an, telpon-telponan, ngejemput sang pacar, ngantar balik. Trus betapa sengsaranya hidup adalam kepura-puraan, pura-pura bertingkah manis, jambu-jambuan, bertingkah perfect… Sementara lihatlah seorang jomblo… Dia melenggang tenang dengan senyuman lepas dan bahagia.. Layaknya brung camar yang mengepakkan sayapnya mengitari cakrawala.

“Cukup… cukup… Loe bicara kayak gitu kan karena emang gak ada yang kepengen sama loe… coba ada yang naksir, pasti loe juga gak bisa nahan. Sekali lagi….jangan munafik..!!”

Wakakakakak.. (jadi inget tsamina-mina e e) Loe bener, emang gak ada yang naksir… Emangnya kenapa? Malah bagus lagi… Dan itu dia, benteng yang membuat gue bisa bertahan gak pacaran kayak gini memang begitu kokoh dan berlapis-lapis. Pertama, gue sedikit punya temen lawan jenis..(apalagi FTTM) Jadi kesempatan dekat juga minim, nah kalo pun ada temen lawan jenis mereka juga gak bakalan ada yang naksir. Kalo pun suatu ketika ada yang naksir, guenya yang gak mau. Nah, walaupun andaikan nih gue tergoda buat pacaran, pasti gue juga gak punya waktu buat melanggengkan pacaran itu, wong sekarang aja gue kebingungan bagi waktunya.. Udah kuliah, banyak tugas, nyediain waktu juga buat nulis note butut ini, belum lagi kalo tiba-tiba ada undangan selamatan di kampung, kan rugi toh kalo gak didatengin… kebayang kan betapa sibuknya gue. Dan biar kate ada waktu pun, gue pasti juga gak berani pacaran. Karna gue punya temen yang bakal ngingetin gue..

Cerita dikit nih, gue waktu kelas dua eSeMA, pernah bikin pernyataan spektakuler di kelas, gue bilang ke semua temen sekelas, ‘gue gak akan pacaran’. Dan spontan temen-temen pada bilang “Awas, kalo gue liat loe pacaran!” nah jadi gue gak akan merasa aman. Dan walaupun gue bisa sembunyi-sembunyi tanpa ketahuan, gue ternyata harus menerima kenyataan.. bahwa di manapun gue, di kolong meja, di dalam kantong celana, atau di inti bumi… tetap ada Dzat Yang Maha Menatap… Allah SWT. Dan inilah benteng terakhir yang terkuat dan gak bisa digoyahkan!

“Lho, emangnya kenapa kalo Allah tau loe pacaran?”

Lha…loe itu primitif banget sih? Masa gak tau kalo pacaran itu haram…

“Ha….?? maksudnya…”

Haram…haram, haram, haram, haram, haram, haram… HARAM. perlu gue tulis sampai akhir halaman??

Dalam Al Isra 32, Allah menegaskan janganlah kamu mendekati zina, dalam An Nur ayat 30-31 Allah memerintahkan kita untuk menjaga pandangan. Dalam Al Hadits Allah melarang pria wanita bukan muhrim berdua-duaan, dilarang interaksi laki perempuan di tempat-tempat pribadi, seperti di kos kalo tidak ada muhrim, jalan-jalan berduaan naik motor atau mobil pribadi.

Nah, pertanyaannya yang namanya pacaran itu kan jelas gak mungkin gak ada aktivitas semacam itu, jalan berdua, saling memandang… dan biasanya selalu meningkat intensitasnya, awalnya cuma pegang-pegangan tangan, trus meningkat jadi cipika cipiki, trus lip ketemu lip dan seterusnya… Ouwww! Pokoknya Abang mesti tanggung jawab! Gugurkan saja kandungan loe itu!!

“Aaahh.. loe generalisir, yang penting kan kita bisa menjaga diri..”

Bersyukurlah yang bisa menjaga diri, namun mana ada orang pacaran bisa menjaga diri. minimal untuk tidak menatap atau pegang-pegangan tangan. Lagian tidak ada jaminan seseorang bisa bertahan. Sealim apapun dia, ketika nafsu sudah membuncah, nggak pilih kasih. Wajar, karena syaitan selalu ada di pihak ketiga dari sepasang laki perempuan yang berdua-duaan.

“Aaahhh.. udahlah. kayaknya loe itu sensi banget sama yang namanya pacaran. Padahal kan masih banyak yang lain yang diharamkan.”

Seratus! Loe bener. Pacaran hanya satu jenis kemaksiatan. Tapi jangan pernah menganggap remeh satu kemaksiatan, bung! Gue melihat pacaran adalah gerbang menuju kemaksiatan-kemaksiatan yang lain. Logikanya gini, ketika seseorang pacaran, maka sesungguhnya dia sedang melakukan kemaksiatan yang terang-terangan. Nah, terang-terangan aja dia berani, apalagi yang sembunyi-sembunyi seperti melalaikan sholat, puasa, berdusta, dan lainnya. Dan percayalah, ketika seseorang masuk dalam pintu gerbang ini, maka akan terbuka lebar pintu-pintu kemaksiatan yang lainnya, dan akan banyak tertutup baginya pintu-pintu kebaikan. Orang yang aktif dulunya mengemban dakwah akan meninggalkan dakwah karena pacaran, yang aktif ngaji bakal ogah ngaji lagi… percaya deh. makanya tutup sejak awal kesempatan itu.

“Sebentar, sebentar. Kalo loe gak pacaran, gimana caranya loe bisa dapet jodoh?”

Aaaah. Jodoh??? Klise banget. Emangnya kebanyakan yang pacaran itu buat nyari jodoh. Banyak yang bilang ke gue kalo pacaran itu buat having fun aja, mereka gak berpikir untuk meneruskan ke ataraf yang lebih serius. Nah, walaupun ada yang buat nyari jodoh… berarti kelihatannya dia ragu terhadap Allah. Bukankah Allah Berfirman kalo jodoh itu sudah ditentukan sejak Allah sejak kita lahir. Artinya pacaran gak pacaran, jodoh kita sudah ada ditetapkan. Tinggal bagaimana mendapatkan jodoh yang baik. Nah, masalah ini, Allah pun menegaskan dalam firman-Nya bahwa laki-laki yang baik akan berjodoh dengan wanita yang baik, wanita yang buruk buat laki-laki yang buruk. Jadi teknik terbaik mendapatkan jodoh yang terbaik adalah dengan senantiasa memperbaiki diri, mempertebal ketakwaan, dan kita menjemputnya dari tangan Allah dengan senyuman merekan sang bidadari. Lagian gue percaya bahwa satu-satunya ikatan laki perempuan yang diperbolehkan adalah khitbah dan nikah. Selain itu, No Way!

“Oke, oke…. tapi kayaknya sulit banget deh…”

Yep, itu perasaan yang dibangun oleh bisikan syaitan. Emang sih rada sulit, karena katanya survey menunjukkan 98% remaja itu berpacaran. 2 % yang tidak, terbagi lagi menjadi yang tidak laku, dan yang emang keukeuh nggak mau. Tapi Alhamdulillah, senengnya gue pernah denger kalo Allah mengatakan janganlah kamu mengikuti orang kebanyakan, karena kebanyakan orang masuk neraka hehehe… Yo i, gue gak peduli. Bahkan jika suatu saat nanti semua orang di dunia ini berpacaran, maka biarkanlah gue menjadi orang yang terakhir yang gak berpacaran. The last jomblo…

Biarin…

Catatan:

Gue yakin, tulisan ini bakal menuai kontroversi. Bakal banyak yang marah dan benci ke gue, maki-maki gue, ngatain gue sok ALIM (Anggota LIma Monyet apa Anak LIar Malingan?), ato nganggep note ini angin lalu, diludahin, langsung didelete. Ya…. biarin, nggak papa. Gue cuma bisa berdendang kayak bunyi kasidah lawas…. ‘Biarkan orang benci…. Asalkan Tuhan sayang…..jreng..jreng jreng..’
Kata-kata the last jomblo sebenarnya gak tepat. Karena gue gak akan betah sendiri. Kalo udah waktunya lebih baik gue buru-buru nikah… Halalan thayyiban…

Kamis, 24 Maret 2011

AKU BELAJAR

AKU BELAJAR

Aku belajar ..
bahwa aku tidak dapat memaksa orang lain untuk mencintai aku, aku hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yang aku cintai .

Aku belajar ..
bahwa butuh waktu untuk membangun kepercayaan dan hanya beberapa detik saja untuk menghancurkannya.

Aku belajar ..
bahwa sahabat terbaik selalu bersama aku tuk dapat melakukan banyak hal dan kami selalu mempunyai waktu terbaik untuk berbagi rasa.

Aku belajar ..
bahwa orang yang aku kira jahat, justru orang yang membangkitkan semangat hidupku kembali dan orang yang begitu perhatian terhadapku.

Aku belajar ..
bahwa persahabatan sejati senantiasa bertumbuh walalupun dipisahkan oleh jarak yang jauh, dan beberapa di antara nya menciptakan cinta yang sejati.

Aku belajar ..
jika seseorang tidak menunjukan perhatiannya sebagaimana yang kita harapkan, bukan berarti dia tidak mencinta kita.

Aku belajar ..
bahwa kata-kata manis tanpa tindakan adalah saat perpisahan dengan seseorang yang benar-benar kita cintai.

Aku belajar ..
bahwa orang-orang yang kita kasihi justru sering kali di ambil segera dari kehidupanku ataupun sebaliknya.